Share

Sabtu, 16 Juli 2011

MSI GTX 580 Lightning Xtreme Edition: Ekstra Video RAM, Ekstra Feature



Beberapa waktu lalu, MSI meluncurkan seri GTX 580 non-reference terbarunya yang disebut-sebut sebagai MSI GTX580 Lightning Xtreme Edition. VGA MSI yang menyandang nama “Lightning” selalu dirancang untuk memberi performa tertinggi, fitur melimpah, dan juga overclockability yang hebat. MSI pun tak ragu untuk menyebut varian dari GTX 580 Lightning ini sebagai “The Most Powerful Single GPU VGA on the Planet”. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita lihat VGA ini lebih dekat!

Spesifikasi

Berikut spesifikasi MSI GTX580 Lightning Xtreme Edition(XE) seperti yang tertera di websitenya.
  • Graphics Engine: GeForce GTX 580
  • Bus Standard: PCI Express x16 2.0
  • Memory Size (MB): 3072
  • Memory Type: GDDR5
  • Memory Interface: 384 bits
  • Core Clock Speed (MHz): 832
  • Memory Clock Speed(MHz): 1050 (real), 4200 (effective)
  • DVI Output: 2
  • D-SUB Output: 2 (optional, via DVI to D-Sub adaptor)
  • HDMI-Output: 1
  • Mini HDMI-Output: N/A
  • DisplayPort: 1
  • Mini DisplayPort: N/A
  • TV-Output: N/A
  • VIVO(Video-in/out): N/A
  • HDTV Support: N/A
  • HDCP Support: Yes
  • HDMI Support: Yes
  • Dual-link DVI: Yes
  • Max Resolution: 2560 x 1600
  • SLI Support: Yes
  • Card Dimension (mm): 305 x 127 x 45 mm
Melihat spesifikasinya, GTX580 Lightning XE memiliki clock yang sama persis dengan GTX580 Lightning “biasa”. Yang membedakannya dari segi spesifikasi hanyalah jumlah Video RAM yang ditambah menjadi 3 GB. Mengingat Clock GPU default-nya sudah mendapat factory-overclock ke 832Mhz, GTX580 Lightning XE masih menjadi salah satu GTX580 yang clockspeed out-of-the-box-nya tercepat saat artikel ini ditulis.

Fitur Baru: Dust Removal Technology & Smart Temp Sensor



Untuk membuat VGA ini lebih menarik, tentunya MSI tidak puas dengan hanya memberikan Video RAM sebesar 3 GB, tapi mereka juga menyertakan dua buah fitur baru yang cukup unik: “Dust Removal Tech” dan Smart Temp Sensor Tech”.

Dust Removal Tech akan membuat fan di VGA berputar ke arah yang berlawanan dengan orientasi fan yang normal selama kurang lebih 30 detik sejak sistem dinyalakan. Setelah siklus 30 detik ini usai, fan akan berputar ke arah yang seharusnya. MSI mengklaim hal ini dapat melepaskan debu-debu yang menempel di heatsink sehingga memastikan pendinginan VGA ini selalu optimal setiap saat. Ini adalah pertama kalinya kami menemui fitur seperti ini di heatsink VGA bawaan.

Smart Temp Sensor Tech sedikit lebih unik. MSI memberi coating khusus di fan yang digunakan sehingga saat suhu ambient casing meningkat, warna fan yang semula biru akan perlahan-lahan berubah menjadi putih dan memperingatkan para user bahwa suhu casingnya tinggi (40C ++). Perubahan warna terjadi seperti di bawah ini:

Suhu ambient dari kiri ke kanan: 24.7 C , 33.8 C, 40.2 C.

Dalam pengoperasiannya, tidak hanya suhu ambient yang tinggi yang dapat mengubah “warna” fan ini. Kadang, kami menjumpai bagian tengah fan menjadi putih saat kipas beroperasi di kecepatan 100% dalam durasi waktu yang lama.

Kemasan dan Paket penjualan




Paket dan kemasannya tidak banyak berbeda dari GTX580 Lightning, yang terdiri dari:
  • Manual book
  • Quick User’s Guide
  • Driver disk
  • 2x SLI Bridge
  • 2x 6-pin to 8-pin power converter
  • DVI to D-Sub converter
  • 3x V-check point cable

Gallery VGA






Pendingin TwinFrozr III membuat tampilan VGA ini menjadi terlihat “sangar”. Di bawah HSF-nya, kita juga akan menemukan pelat metal hitam untuk mendinginkan komponen VRM dan Video Memori.

Overclocker-Friendly Features

VGA yang dirancang untuk overclocker pastinya memiliki banyak fitur yang bisa membantu praktik overclocking, dari casual overclocking sampai dengan extreme overclocking.


XtremeCool Switches.

MSI memberikan Dual BIOS Switch yang dilengkapi dua buah BIOS: BIOS normal dan BIOS dengan “cold-slow” Fix. Bios dengan “cold-slow fix” ini nantinya diaktifkan bersamaan dengan XtremeCool Switch untuk memastikan bahwa VGA ini dapat berjalan normal di suhu di bawah -160C, cocok untuk overclocker yang gemar menggunakan LN2.
Ada juga switch lain, seperti:

OCP unlocker, yang digunakan para overclocker untuk mem-bypass over-current protection (OCP) di VGA.

PWM Clock Tuner, untuk mengubah switching frequency dari VRM VGA ini dari 260 kHz ke 310 kHz, dengan tujuan meminimalisasi “voltage ripple yang terjadi saat VGA menyuplai daya ekstra karena praktik overclocking yang ekstrem.

V-Switch: Memberi voltage ekstra ke VGA, baik Vgpu, Vmem, maupun Vpll, melebihi batas default-nya.
V-Check point: untuk mengukur voltase dari Vgpu, Vmem, dan Vpll secara real-time.


NEC Proadlizer.
Terlihat juga empat buah NEC Proadlizer PF/A series, dengan rating 2V 1000uF. Kapasitor jenis ini berguna untuk “menghaluskan” suplai daya ke VGA, terutama saat VGA sedang berjalan di clock sangat tinggi (1000Mhz++). MSI memberikan tiga buah proadlizer untuk GPU dan satu buah untuk memori VGA.
Dual 8-pin input.

MSI memberikan konektor dual-8 pin 12 V untuk input daya. MSI juga mengklaim telah “memisahkan” jalur antara voltase GPU (Vgpu) dan voltage Video memori (Vmem) sehingga memori VGA mendapat suplai daya langsung dari konektor 8-pin PCIe. Ini memungkinkan memori VGA untuk di-overclock lebih tinggi karena suplai daya yang lebih bersih dibandingkan desain GTX 580 Reference, di mana sebagian besar suplai daya Vmem diambil dari Slot PCI-Express.

Berbagai fitur ekstra untuk extreme overclocker ini dibuat dengan satu tujuan: mendapat clockspeed tertinggi untuk memecahkan rekor benchmark. Tidak heran jika banyak overclocker yang mendapat skor benchmark yang mengagumkan saat menggunakan seri Lightning dari MSI.

Platform Pengujian

  • Prosesor: Intel Core i7-2600K @4.5Ghz (45 x 100)
  • Motherboard: MSI Z68A-GD80(B3)
  • RAM: Corsair Vengeance 1866C9 2x 4 GB kit (XMP Profile used)
  • VGA: MSI GTX580 Lightning Xtreme Edition 3 GB GDDR5
  • HDD: Seagate 7200×12 500 GB SATA
  • Power Supply: InWin Commander II 850 W 80Plus Bronze
  • CPU HSF: Thermalright Venomous X
  • Monitor: LG 24″ (1920 x 1200)
  • OS: Windows 7 Ultimate 64-bit
  • Driver: nVIDIA Forceware 275.33 WHQL
Karena kami menguji VGA single-GPU tercepat saat ini, rasanya cukup pantas jika kami menggunakan CPU i7-2600K yang di-overclock ke 4.5 Ghz untuk meminimalisasi bottleneck CPU di game test yang dilakukan.

Overclocking – GTX580 @ 1000 Mhz

Mengingat VGA ini seri lightning, tentunya tidak berlebihan jika kami langsung menguji overclockability-nya, walaupun hanya menggunakan pendingin default-nya. Dengan utility MSI Afterburner, kami meningkatkan voltase GPU sebanyak +175 mV dan meningkatkan voltase video RAM sebesar +100 mV. Dengan penambahan ini, Vgpu akhir kami saat load menjadi 1.212V dan Vmem kami menjadi 1.7 V (diukur di V-checkpoint menggunakan multimeter).

Hasilnya? VGA yang kami uji bisa berjalan di clock 1000/1200 Mhz (GPU/mem) di semua pengujian termasuk game test dengan stabil. Not bad at all! 


Noise/Thermal Test

Sebelum menguji kinerjanya, ada baiknya kami menguji karakter noise dan juga kemampuan HSF TwinFrozr III (TF III) untuk menahan load besar dari chip GTX 580. (catatan: semua pengujian ini berlangsung dengan suhu ambient ruangan 27 C dan tidak menggunakan casing)

Fan yang digunakan hampir tidak mengeluarkan suara di level 30-35%, bahkan fan VIZO starlet UV 12 cm kami yang termasuk low-noise pun kalah sunyi! Suara fan TFIII ini cukup terdengar di level 40-50% dan mulai bising di level 60%. Di 100%, fan ini jelas bersuara cukup keras, meskipun belum sekeras blower di VGA HD 5970 di 100%. Umumnya, di keadaan default dengan fan di-set ke AUTO, kipas VGA ini akan berjalan di level 40-50%, tergantung load VGA-nya, noise levelnya masih acceptable di telinga kami.

Kami menguji kemampuan HSF TwinFrozr III GTX 580 ini dengan aplikasi unigine Heaven 2.1, yang menurut kami lebih mencerminkan keadaan load VGA saat bermain game dibanding Furmark. Kami mem-boot sistem, membiarkan sistem idle selama 5 menit, lalu menjalankan Unigine Heaven dengan extreme tesselation selama 5 menit serta mencatat suhu tertingginya, ini adalah suhu Full Load. Sedangkan untuk suhu idle, kami membiarkan VGA ini idle selama 5 menit setelah tes full load lalu mencatat suhu terendahnya.
Dengan menggunakan fan yang diset pada AUTO, Kami mendapat hasil:
  • Full Load: 62 C @ 48% fan speed
  • Full Load (overclocked 1000/1200): 74 C @ 71 % fan speed
  • Idle: 36 C @ 30 % fan speed
  • Idle (Overclocked 1000/1200): 38 C @ 30 % fan speed
Suhu dalam keadaan default cukup baik. Fan speed berada di level rendah di mana sistem tidak terlalu bising. Namun begitu, VGA di-overclock dengan tegangan ekstra, suhu meningkat cukup jauh. Dalam keadaan overclock ini pula, kipas TF III terdengar bising karena menyentuh level lebih dari 70%.


Performance Benchmark

Saatnya menguji kinerja VGA ini!
Sebelumnya, kami ingin menyampaikan bahwa konfigurasi Unigine Heaven 2.1 serta semua game test yang dilakukan kali ini berbeda dengan metodologi kami yang biasanya sehingga nilai performa yang kami dapat di sini tidak dapat dibandingkan langsung dengan pengujian VGA kami yang dulu.
Mengingat VGA ini memiliki Video RAM sebesar 3 GB, kami menginginkan pengujian kali ini lebih “menyiksa” VGA dengan menggunakan resolusi tertinggi yang kami punya, menggunakan level detail tertinggi yang ada, serta mengaktifkan 4x Anti-Aliasing. Maka dari itu, kami menggunakan konfigurasi:
  • Unigine Heaven 2.1 benchmark: DX11, 1920×1200, Extreme Tesselation, 4x AA, 16x AF
  • Metro 2033: DX11 Very High Preset, 4x MSAA
  • Alien vs Predator Benchmark: Maximum detail (texture @ Very High), 4x AA
  • Dirt 3: Ultra Preset , 1920 x 1200, 4x AA
  • Lost Planet 2 benchmark: DX11, 1920 x 1200, 4x MSAA, All HIGH
Selain game test, semua pengujian 3DMark tetap menggunakan Performance Preset (baik 3DMarkVantage maupun 3DMark11) dan diambil hanya GPU/Graphic score-nya saja.

Benchmark – Synthetic




Benchmark -  Game Test





Seperti terlihat di atas, VGA ini masih bisa menjalankan sebagian besar pengujian game di frame rate yang cukup menjanjikan, kecuali di Metro 2033 yang memang nampak sangat berat. Overclocking VGA ini ke 1000/1200 masih bisa memberi ekstra beberapa FPS lagi.

Konsumsi Daya

Menggunakan Unigine 2.1 benchmark, kami menguji konsumsi daya VGA ini. berikut hasilnya.
  • Idle Power: 95 W
  • Full Load (default): 281 W
  • Idle (Overclocked 1000/1200): 107 W
  • Full Load (Overclocked 1000/1200): 407 W
Saat melakukan overclocking dengan voltase ekstra, konsumsi daya VGA ini meningkat pesat. MSI sendiri menyarankan penggunaan PSU 700W yang memiliki setidaknya 42A di jalur 12V.

Kesimpulan

Sebutan “The Fastest Single GPU” memang pantas diberikan kepada VGA ini. MSI kembali membuktikan bahwa seri Lightning-nya benar-benar memiliki performa tinggi dan overclockability luar biasa. Sayangnya, clockspeed pada GTX580 Lightning Xtreme Edition tidaklah berbeda dari GTX580 Lightning “polos”, membuat performa mereka berdua cukup identik dan tidak memiliki beda signifikan.

Di skenario game test dan benchmark kami, meskipun kami sudah menggunakan resolusi tertinggi yang bisa disediakan monitor kami (1920 x 1200) dan menyalakan fitur anti-aliasing di semua game test yang ada, kami pun belum berhasil menemukan performance advantage dari penggunaan video RAM sebesar 3 GB. Hasil benchmarknya pun mirip sekali dengan GTX580 Lightning yang memiliki 1.5GB VRAM.  Mungkin Video RAM sebesar itu baru akan berguna di:
  • Resolusi sangat tinggi: 2560 x 1440 atau 2560 x 1600, atau
  • Konfigurasi Stereoscopic 3D (seperti nVIDIA 3D Vision)
Namun, melihat bagaimana VGA “monster” ini melahap hampir semua game test yang ditujukan kepadanya, tampaknya pemberian VRAM 3 GB di VGA ini cukup ter-justifikasi. Kami rasa para PC Enthusiast yang mencari VGA single-GPU high-end juga akan menghargai jumlah video RAM besar ini karena terlihat lebih “future-proof” untuk menangani game-game next-gen yang mungkin membutuhkan VRAM lebih dari 1.5 GB.

Heatsink dari VGA ini terbukti cukup mumpuni dalam menahan heat load besar dari GTX580, bahkan saat berjalan di clock 1000 Mhz sekali pun. Fan yang diberikan pun cukup sunyi di level 35-45% dan mulai terdengar di level 50-60%. Di pengujian overclock dengan voltage yang ditingkatkan, jika kami men-set fan di level AUTO, kadang-kadang fan bisa mencapai level 65-70% yang sudah mulai bising.

Hingga saat ini kami belum menerima informasi harga retail untuk GTX 580 Lightning Xtreme Edition, kami berharap semoga harganya tidak berbeda jauh dari GTX580 Lightning versi 1.5 GB.

Akhir kata, VGA ini cocok untuk Anda yang mendambakan VGA single-GPU berperforma tinggi yang (sangat) overclockable, juga bagi para overclocker yang gemar mengejar rekor-rekor benchmark dengan bantuan cooling extreme seperti Liquid Nitrogen(LN2). Kami menyarankan kepada Anda yang berniat menggunakan VGA ini dengan tujuan gaming untuk memiliki monitor dengan resolusi setidaknya 1920 x 1080/1920 x 1200, atau sekalian menabung untuk membeli monitor beresolusi 2560 x 1600 atau 2560 x 1440.

0 komentar:

Posting Komentar