Share

Rabu, 17 Agustus 2011

10 Perang Indonesia yang Pantas Menjadi Video Game (Part 3)

3. Operasi Trikora (Irian Barat)




Operasi Trikora digelar dengan satu tujuan utama yang sederhana namun jelas dengan berbagai usaha: merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Irian Barat dengan Indonesia. Belanda yang keras kepala dan tidak ingin menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia harus merasakan konsekuensi yang tidak ringan dari keputusannya tersebut. Berbekal persenjataan berat yang baru saja didapatkan dari Uni Soviet, sebuah operasi militer besar-besaran dikerahkan; terbesar yang pernah dilakukan Indonesia sepanjang sejarah.

Konsep Game: Salah satu hal yang paling memorable dari Operasi Trikora adalah efektivitas paratroopers yang dikerahkan untuk menginfiltrasi wilayah Irian Barat secara diam-diam. Anda bisa berperan sebagai pasukan paratroppers yang diterjunkan di malam hari, menyelesaikan misi-misi dalam balutan FPS yang epik. Tujuan utama adalah memastikan semua misi terlaksana dan bergabung dengan pasukan yang menginvasi dari garis pantai. Trikora juga memiliki potensi yang memungkinkan Anda berperan sebagai satu dari 16.000 prajurit Amphibi yang dikerahkan TNI AL. Epik? Pastinya!

2. Bandung Lautan Api (Bandung)



Ultimatum Tentara Sekutu kepada Tentara Rakyat Indonesia untuk meninggalkan kota Bandung memicu salah satu gerakan paling spektakuler di sejarah perang Indonesia ini. Sadar bahwa kekuatan senjata tidak akan berimbang dan kekalahan sudah pasti di depan mata, TRI tidak rela jika Sekutu memanfaatkan Bandung sebagai pusat militer untuk menginvasi wilayah yang lain. Berdasarkan hasil musyawarah, sebuah tindakan bumi hangus dipilih untuk memastikan hal ini tidak terjadi. 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka selama kurun waktu 7 jam dan bersama bergerak mengungsi ke wilayah selatan.

Konsep Game: Memang sedikit sulit untuk menjadikan Bandung Lautan Api sebagai sebuah game aktif di mana Anda berperan secara langsung. Namun, menjadikannya sebagai salah satu cut-scene dan event untuk memperkaya intensitas pengalaman bermain pasti akan berjalan sempurna. Dari kacamata seorang rakyat, Anda akan ditugaskan untuk membakar rumah Anda sendiri, sementara bunyi tembakan terdengar membahana di kejauhan. Sejauh Anda berlari, langit malam Bandung memerah menyala.

1. Pertempuran Surabaya 10 November 1945 (Surabaya)




Gencatan senjata antara tentara Indonesia dan pihak Sekutu justru berbuntut ke insiden Jembatan Merah. BrigJen Mallaby yang kala itu berpapasan dengan milisi Indonesia terlibat baku tembak karena kesalahpahaman semata. Kematian Mallaby memicu kemarahan tentara Sekutu. MayJen Robert Mansergh yang menggantikan Mallaby lantas mengeluarkan ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia untuk menyerahkan semua persenjataan dan mengibarkan bendera putih. Tidak diindahkan, salah satu perang paling destruktif di Indonesiapun tak terelakkan. Inggris mengerahkan 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang untuk mengepung Surabaya. Arek-arek Surabaya tak mengenal kata menyerah. Dengan perlengkapan seadanya, mereka memutuskan untuk memberi perlawanan. 6.000 rakyat Indonesia tewas dan 200.000 lainnya harus mengungsi. Peristiwa Surabaya lantas menjadi pemicu upaya pertahanan kemerdekaan di wilayah lain.

Konsep Game: Akan menjadi sebuah game yang keren jika Anda berperan sebagai salah satu rakyat sipil Surabaya yang patriotik. Dimulai dari mendengarkan pidato Bung Tomo yang berapi-api, plot game memosisikan Anda dalam satu dari puluhan ribu rakyat Surabaya yang berperang. Skala perang kota yang besar memaksa Anda untuk memutar otak dan menghalalkan segala cara untuk mengalahkan pasukan Sekutu yang lebih modern dalam persenjataan. Di sekeliling Anda akan ada begitu banyak mayat dan darah, serta reruntuhan kota. Endingnya? Saya lebih memilih sebuah happy ending, di mana Anda akhirnya berhasil menemukan cara untuk lari dari kota Surabaya setelah melakukan semua upaya perlawanan yang bisa dilakukan.

Sekian adalah 10 perang Indonesia yang menurut saya pribadi pantas untuk dijadikan dasar sebuah video game. Sebagian besar perang yang dituliskan memang berasal dari masa setelah kemerdekaan. Mengapa? Karena Indonesia bergerak dalam sebuah kesatuan bangsa dengan persenjataan modern yang cukup kuat untuk melawan balik. Sementara perang sebelum kemerdekaan lebih berfokus kepada kesukuan dan minim persenjataan sehingga sulit dibayangkan untuk dihadirkan dalam sebuah konsep video game.

Jangan ragu untuk berbagi informasi dan pengetahuan jika Anda merasa bahwa ada beberapa perang yang sepantasnya masuk ke dalam list. Namun, saya cukup berharap Anda menyertakan konsep game yang bisa dihadirkan dengan mengambil setting yang Anda sebutkan sendiri. Siapa tahu saja, seperti harapan saya dan sebagian besar masyarakat Indonesia pada umumnya, akan ada developer Indonesia yang mampu mewujudkan semua ide ini. Mengharumkan nama Indonesia lewat video game akan menjadi sebuah langkah yang manis, Jadi, jangan ragu untuk berkomentar, memberikan saran, kritik, dan menambahkan apa pun yang menurut Anda kurang di artikel ini. Feel free to comment!


MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!



Source : Wikipedia

Source Gambar : Google

0 komentar:

Posting Komentar