Setelah bersungut-sungut selama beberapa bulan dan nyaris menumpahkan air mata akibat ketidakpastian kemunculan film ini di Indonesia, akhirnya para penggemar setia Harry Potter dapat bernapas lega karena film ini akhirnya tayang di Indonesia (walaupun mengalami keterlambatan lebih dari dua minggu dari jadwal tayang serempak di seluruh dunia). Bahkan, tiket untuk pemutaran filmnya sudah dibuka dua hari sebelumnya. Pantaskah film ini mendapatkan apresiasi sebegitu besar?
Menurut saya: sangat pantas! Saya adalah salah satu penggemar setia Harry Potter dan termasuk salah satu pihak yang turut bermuram durja saat melihat ketidakjelasan mengenai masuk atau tidaknya film ini ke Indonesia. Namun, akhirnya kabar gembira mulai terhembus sejak minggu ketiga Juli dan disusul dengan pernyataan pasti dari ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Djonny Syafruddin, mengenai peredaran film ini di Indonesia. Empat hari kemudian, untuk mengapresiasi kepedulian insan pers terhadap film ini, Kamis (28/7), Djonny mengundang para wartawan untuk menyaksikan pemutaran perdana film ini di Djakarta Teater, Jakarta.
HP 7 Part 2 merupakan film lanjutan dari HP 7 Part I. Sang sutradara, David Yates, sengaja membagi film ini menjadi dua bagian agar setiap detail dalam buku dapat muncul di versi filmnya. Para pemain dan kru pun sepertinya tidak mau menyia-siakan kesempatan terakhir mereka untuk berlakon di film yang sudah membesarkan nama mereka. Hasil yang didapat: brilian!
HP 7 Part 2 melanjutkan kisah di film sebelumnya, yaitu petualangan Harry Potter, Hermione Granger, dan Ron Weasley dalam mencari horcrux-horcrux Voldemort yang masih tersebar di mana-mana. Mereka pun memutuskan untuk kembali ke Hogwarts untuk mencari horcrux Voldemort yang lainnya. Di sekolah tersebutlah puncak peperangan antara yang baik dan jahat dimulai dan diakhiri. Di sanalah, Harry Potter dan Voldemort bertemu untuk yang kesekian kalinya, saling mempertahankan diri untuk menjadi pihak yang akan bertahan hidup.
What An Epic End!
Semua pihak menunggu dengan tidak sabar peperangan akhir antara Harry Potter dan Voldemort! Semua pencinta Harry Potter menanti dengan tidak sabar untuk menyaksikan visualisasi hasil karya J.K. Rowling tersebut. Walaupun sebagian besar penonton film-film Harry Potter adalah pembaca setia novel-novelnya, itu tidak mengurangi antusiasme mereka untuk menyaksikan film terakhir ini.
Pendapat saya mengenai film ini adalah: EPIC! Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 bukan lagi film yang ditujukan untuk anak-anak. Di film ini, tidak ada lagi perayaan Natal dengan aula yang didekorasi serba hijau-merah dengan efek salju di langit-langit. Di film ini, kita tidak lagi melihat Harry Potter dan tim Quidditch-nya bermain di lapangan. Di awal dan akhir film, kita hanya akan melihat pertempuran epik antara Harry Potter bersama teman-teman Hogwarts dan Orde of Phoenix melawan para Death Eater dan Voldemort. Film ini tampak begitu kelam, suram, dan penuh adegan yang tentunya tidak cocok untuk anak-anak. Apa yang membuat film ini begitu megah adalah visualisasi tiap adegan yang ada di novel yang dibuat begitu fantastis! Di film-film Harry Potter sebelumnya, saya sempat merasakan kekecewaan karena di beberapa adegan, hasil visualisasi yang ada tidak sesuai dengan imajinasi saya. Untuk kali ini, saya puas dengan hasil kerja keras David Yates yang satu ini! Sekali lagi, EPIC, EPIC, EPIC!
Salah satu faktor yang membuat film ini begitu memuaskan adalah visual effect-nya yang memukau. Kebanyakan latar memang dibuat dengan teknologi CGI namun hasilnya cukup sempurna. Keputusan untuk merilis film ini dalam dua format, 2D dan 3D, juga menambah keantusiasan penonton. Walaupun film ini diambil dengan menggunakan kamera 2D yang kemudian dikonversi ke dalam 3D di proses post-production, hasilnya tidak mengecewakan! Seriously!
Satu hal lagi yang tidak bisa dipisahkan dari film ini adalah soundtrack dan sound effect-nya yang megah dan menggugah adrenalin penonton untuk merasakan ketegangan yang disajikan film ini. Thanks to sang komposer, Alexandre Desplat, yang juga mengerjakan soundtrack untuk HP 7 Part 1 yang membuat film ini semakin WOW.
Berbagai pihak memberikan review positif terhadap film ini, IMDB memberikan rate 8.5/10 dan Rotten Tomatoes memberikan penilaian nyaris sempurna, 96% fresh! Para penonton juga mengapresiasi film ini begitu luar biasa, menjadikannya film ketiga dengan pendapatan terbanyak tahun ini, mencatat angka lebih dari USD400 juta di minggu pertama penayangannya di seluruh dunia dan menyentuh USD900 juta di minggu kedua.
Mengingat film ini begitu dinanti di Indonesia dan penjualan tiketnya sudah dibuka beberapa hari sebelum penayangan resminya, tampaknya Anda harus berjuang lebih keras untuk dapat menyaksikannya. Sudahkah Anda mengantongi tiketnya? Jika belum, selamat berjuang!
Tanggal rilis:
29 Juli 2011 (Indonesia)
Genre:
Fantasi
Durasi:
120 menit
Sutradara:
David Yates
Pemain:
Daniel Radcliffe, Emma Watson, Rupert Grint, Ralph Fiennes, Alan Rickman, Tom Felton, Michael Gambon, Helena Bonham Carter, Bonnie Wright, Matthew Lewis, Evanna Lynch
Studio:
Warner Bros Pictures
0 komentar:
Posting Komentar