Kontroversi memang tak pernah luput dari kehidupan manusia, bahkan
untuk industri besar sekelas video game. Tercatat beberapa game menuai
sensasi seperti ini akibat beberapa konten yang berseberangan dengan
persepsi kelompok tertentu. Ada Grand Theft Auto yang diklaim merupakan
sumber dari berbagai tindak kekerasan yang melanda sekolah-sekolah di
Amerika Serikat. Ada Medal of Honor yang sempat menuai kritik karena
kelompok Taliban yang mereka hadirkan dalam permainan. Kini, giliran
game FPS EA yang menjadi sasaran. Percaya atau tidak, kelompok pencinta
hewan mengecam game perang ini. Apa hubungannya?
PETA (People for the Ethical Treatment of Animals)
yang memang terkenal akan sudut pandang enviromentalis yang cukup
ekstrem menjadi pihak yang mengecam. Alasannya? Anda mungkin akan
tertawa mendengarnya, khususnya Anda yang sudah memainkan single player
mode di Battlefield 3. PETA mengecam adegan dimana karakter utama kita,
Blackburn, dengan “sadis” membunuh tikus yang berusaha
menggigitnya di selokan. Adegan ini dipercaya PETA dapat memicu
anak-anak yang memainkan game ini untuk meniru perbuatan yang sama di
dunia nyata.
Saya lebih memandang sikap PETA ini sebagai sesuatu yang hiperbolis
dan mengada-ngada. Akan jauh lebih dimengerti jika mereka mengecam jika
memang ada adegan membunuh binatang langka di dalam BF3. Namun untuk
seekor tikus? Hewan ini bahkan berjumlah lebih banyak daripada manusia
di bumi. PETA juga pernah menuai kontroversi yang sama ketika di masa
lalu mereka juga mengecam game Angry Birds yang dianggap mendukung
kekerasan terhadap hewan. Bagaimana menurut Anda? Apakah kecaman ini
masuk akal? Atau Anda akan bergabung dengan saya dan melakukan facepalm
bersama-sama?
0 komentar:
Posting Komentar