“God has left Africa” adalah salah satu frasa yang paling sering digunakan untuk menggambarkan derita nestapa yang sering kali harus dirasakan sebagian besar negara di Afrika. Cuaca yang ekstrem, perang saudara, kekeringan, kelaparan, dan berbagai kejahatan kemanusiaan lainnya membuat benua ini seolah tak punya harapan lagi. Salah satu contoh yang paling nyata adalah Somalia. Didera perang saudara yang tak pernah usai, rakyat Somalia kini harus menghadapi masalah yang lebih berat yakni kelaparan. Ratusan ribu nyawa, khususnya anak-anak dan wanita terancam. Untungnya, kali ini dunia tak tinggal diam. Bantuan terus mengalir untuk sedikitnya meringankan beban ini, termasuk dari industri game sendiri.
DICE Company, tangan dingin di balik seri Battlefield, bekerja sama dengan Don’t Revive Me Bro dan Quantic Gaming mengadakan sebuah event penggalangan dana untuk korban kelaparan di Somalia. Mengambil nama First Person Saviors, para gamer akhirnya memiliki kesempatan untuk berbuat sesuatu yang nyata untuk menolong mereka. Bersama dengan Gamers Outreach, mereka hanya perlu memainkan Battlefield: Bad Company 2 selama 24 jam penuh dalam kurun waktu 6-7 Agustus untuk ikut berpartisipasi dalam event ini. Sementara mereka bermain, kesempatan untuk donasi juga dibuka untuk umum.
Kurang lebih USD 5.000 telah didapatkan dan disalurkan melalui program ini. Memang jumlahnya tidak seberapa, namun setidaknya event ini akan menghasilkan optimisme untuk sebuah perubahan. Setidaknya gamer yang selama ini selalu diprasangka sebagai manusia antisosial berhasil membuktikan bahwa sebagian besar dari kita memiliki empati, simpati, dan kesadaran sosial yang sama tingginya dengan mereka yang non-gamer. Kita hanya membutuhkan media yang tepat untuk mengakomodasi keinginan kita untuk membantu.
Semoga saja Somalia dapat terus bertahan..
0 komentar:
Posting Komentar