Jika kita membicarakan apa yang membuat Blackberry tampil tangguh,
maka kemampuannya untuk mengintegrasikan segala fungsi dan dukungan
server yang mumpuni boleh jadi alasan yang paling utama. Sang
manufaktur, RIM, menyediakan server khusus bagi para
pengguna Blackberry di seluruh dunia untuk menjamin lalu lintas data
yang aman, nyaman, dan cepat. Hal inilah yang membuat kalangan pekerja
masih menaruh perhatian pada perangkat yang identik dengan tombol QWERTY
ini. Namun apa yang terjadi jika layanan ini justru tidak mampu
berfungsi di saat yang penting? Hal inilah yang sedang dirasakan oleh RIM.
Walaupun RIM selalu menyatakan diri berkomitmen untuk menjaga
kualitas, namun nyatanya masalah krusial tetap saja terjadi. Server,
yang notabene merupakan basis dari semua layanan smartphone Blackberry
ternyata juga tak luput dari masalah. Para pengguna Blackberry di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika tidak dapat menggunakan ponsel mereka dengan maksimal karena kemampuan browsing dan instant messaging – termasuk Blackberry Messenger
– yang tiba-tiba melambat, bahkan mati. Komplain pada awalnya datang
dari konsumen di Inggris, Mesir, Kuwait, Qatar, dan beberapa negara lain
yang pada awalnya menyalahkan operator telekomunikasi mereka. Namun,
ketika diusut, ternyata masalah berakar dari server Blackberry untuk
ketiga benua yang sedang mengalami crash.
Kantor cabang RIM di Inggris menyatakan bahwa mereka sadar akan
masalah yang terjadi dan sedang berupaya keras untuk menginvestigasi hal
tersebut. Mereka juga berjanji bahwa tim teknis mereka sedang berjuang
untuk mengembalikan layanan Blackberry secepat yang mereka bisa. Apa
yang sebenarnya terjadi? Menurut informasi yang ada, RIM dikabarkan
lalai membangun infrastruktur yang cukup untuk mengakomodir kebutuhan
para pelanggannya yang terus bertumbuh secara masif. Dengan nilai saham
yang terus merosot dan pangsa pasar yang semakin menyempit akibat
dominasi Apple dan Android, kesalahan seperti ini tentu akan semakin
memojokkan posisi RIM yang kini di ujung tanduk. Apakah RIM mampu
bertahan?
0 komentar:
Posting Komentar